INILAH ATMOSFER DUNIAKU
SILAKAN HEMBUSKAN ATMOSFER DUNIAMU
TINGGALKAN JEJAK DAN KOMENTAR
AGAR AKU DAPAT BERKUNJUNG KE DUNIAMU

Sabtu, 06 Desember 2008

Another Taste of Astaghfirullah

"Astaghfirullaaaah...!!!" jerit Lia dengan ekspresi kaget dari meja kerjanya yang berseberangan denganku.

"Kenapa Li?" Ku alihkan pandangan dari layar monitor komputer, menganggukkan kepalaku ke arah Lia untuk mencari tau apa yang membuatnya menjerit sekeras itu. Tanpa menjawabku, ibu muda beranak satu itu tergesa-gesa keluar ruangan sambil membawa beberapa lembar kertas di tangannya.

"Hmmm...," gumamku, mengalihkan pandangan sejenak ke Lynn, teman kerja di sebelahku yang juga terkaget-kaget oleh jeritan Lia tadi, kemudian berpaling kembali ke layar monitorku.

Tak lama berselang, Yesti, teman kerjaku yang lain, juga mengucapkan astaghfirullah dengan ekspresi kesal.

"Astaghfirullaaah, tinta printer kita habis lagi ya...? ujarnya. Dipandanginya printer setengah marah setengah putus asa. "Mas Budi mana ya...?," gerutunya, menanyakan pada diri sendiri keberadaan Mas Budi, staf IT yang mobilitasnya tinggi dari satu ruangan ke ruangan lainnya di kantor ini.

"Hmmm... Just another astaghfirullah...again," bisikku dalam hati.

Dalam sehari, selalu saja ada beragam ekspresi yang dibarengi dengan ucapan astaghfirullah di ruangan ini. Kaget, astaghfirullah. Kesal, astaghfirullah. Marah, astaghfirullah. Lucu, astaghfirullah. Heran, astaghfirullah. Bahkan untuk mengomentari rasa rujak buah yang selalu menemani menu makan siang teman-temanpun tak luput dari astaghfirullah. "Astaghfirullaaah...mangganya asem banget...!!!"

Yuuupz. Di ruangan ini, apapun kejadian dan ekspresinya, kata terfavorit bagi teman-temanku adalah Astaghfirullah.

Bagiku yang muslim (meskipun ku akui aku ga taat dengan ibadahku sendiri... :P), entah kenapa, ucapan dan ekspresi astaghfirullah dari mulut teman-temanku itu semakin lama semakin terasa mengganggu benakku.

Seingat dan sepemahamanku, ortu dan guru agama di sekolah pernah mengajarkan untuk mengucapkan astaghfirullah ketika kita menyadari telah melakukan sebuah kesalahan yang dapat berbuah dosa. Astaghfirullah berarti "Aku memohon ampun kepada Allah". Astaghfirullah adalah sebuah pertaubatan seorang hamba kepada Allah SWT.

Bagiku, ucapan astaghfirullah adalah sebuah permohonan maaf kepada Allah SWT atas kesalahan yang telah kulakukan dan sebuah janji dalam hati untuk tidak akan pernah mengulangi kesalahan itu lagi. Menurut pemahaman dan perasaanku, ada rasa bersalah dan rasa penyesalan dalam sebuah astaghfirullah yang terucap. Bukan rasa asemnya mangga atau rasa lainnya. Mungkin, apa yang aku rasakan ini, karena keterbatasan pemahamanku pula terhadap makna sebuah astaghfirullah itu sendiri.

"Astaghfirullaaaaah...!!! Gimana mo pulang ke rumah klo hujan lebat gene...???" maki Lia, 30 menit sebelum jam kantor berakhir, sambil memandang keluar jendela dengan raut muka kesal.

Weuwww... That's another astaghfirullah with another taste...

4 comments:

Silakan tinggalkan jejakmu disini