 |
Yakiniku adalah istilah bahasa Jepang untuk daging yang dipanggang atau dibakar di atas api dari arang atau gas dengan memakai kisi-kisi dari besi atau di atas plat dari besi (teppan).
Yakiniku merupakan makanan Jepang yang dimasak dengan cara dipanggang. Bahan utama Yakiniku biasanya berupa aneka daging pilihan dan sea food yang segar dan lezat.
Sebelum dipanggang, daging dan sea food pilihan dicelupkan ke dalam saus Niku Tare, yang terbuat dari campuran bahan-bahan seperti kecap asin, sake, gula, bawang putih, dan wijen. Potongan daging berbentuk segi empat seringkali ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang. Sayur-sayuran seperti paprika, bawang bombay terkadang juga ikut dipanggang bersama daging.
Setelah matang sesuai selera, daging yang masih panas dicelupkan ke dalam saus Soto Tare (saus tanpa wijen), dan siap disantap dengan nasi putih. Yakiniku sering pula dinikmati dengan garam, merica, dan air perasan jeruk lemon.
Betapa nikmatnya Yakiniku ketika menyentuh lidah dan betapa unik rasanya ketika dikunyah. Sehingga seringkali kita lupa bahwa untuk menjadi nikmat, sepotong Yakiniku harus melalui berbagai tahapan dalam pembuatannya.
Kehidupan di dunia ini, bagaikan Yakiniku. Berawal dari sepotong daging segar dan polos, mengalami perendaman dalam berbagai rasa pengalaman manis, pahit, pedas, dan asin, bahkan menorehkan tanda akibat sengatan panas tantangan kehidupan, namun akhirnya memberikan rasa nikmat yang berbeda.
Apapun rasa yang kita alami dalam kehidupan ini, bagaimanapun sulitnya tantangan yang kita hadapi, ingatlah selalu akan Yakiniku, karena semuanya pasti akan berakhir dengan indah.
Yakiniku merupakan makanan Jepang yang dimasak dengan cara dipanggang. Bahan utama Yakiniku biasanya berupa aneka daging pilihan dan sea food yang segar dan lezat.
Sebelum dipanggang, daging dan sea food pilihan dicelupkan ke dalam saus Niku Tare, yang terbuat dari campuran bahan-bahan seperti kecap asin, sake, gula, bawang putih, dan wijen. Potongan daging berbentuk segi empat seringkali ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang. Sayur-sayuran seperti paprika, bawang bombay terkadang juga ikut dipanggang bersama daging.
Setelah matang sesuai selera, daging yang masih panas dicelupkan ke dalam saus Soto Tare (saus tanpa wijen), dan siap disantap dengan nasi putih. Yakiniku sering pula dinikmati dengan garam, merica, dan air perasan jeruk lemon.
Betapa nikmatnya Yakiniku ketika menyentuh lidah dan betapa unik rasanya ketika dikunyah. Sehingga seringkali kita lupa bahwa untuk menjadi nikmat, sepotong Yakiniku harus melalui berbagai tahapan dalam pembuatannya.
Kehidupan di dunia ini, bagaikan Yakiniku. Berawal dari sepotong daging segar dan polos, mengalami perendaman dalam berbagai rasa pengalaman manis, pahit, pedas, dan asin, bahkan menorehkan tanda akibat sengatan panas tantangan kehidupan, namun akhirnya memberikan rasa nikmat yang berbeda.
Apapun rasa yang kita alami dalam kehidupan ini, bagaimanapun sulitnya tantangan yang kita hadapi, ingatlah selalu akan Yakiniku, karena semuanya pasti akan berakhir dengan indah.
Sebagaimana Yakiniku yang dinikmati dengan lidah, maka nikmatilah kehidupan ini dengan hati yang selalu berucap syukur kepada-Nya. Insya allah, sang pemberi kehidupan akan memberikan "indah pada waktunya".
Semoga renungan ini bermanfaat.
1 comments:
bener bngat nie,,,aq setuju dengan ini,,,
Silakan tinggalkan jejakmu disini