Video Nekad Buka-Bukaan Pemuda Dayak

Setelah lama meninggalkan dunia lain ini, MooChenk kembali dengan oleh-oleh berupa video "nekad buka-bukaan" hasil "perbuatan" MooChenk dan kawan-kawan yang sama-sama punya ide gila. Kedua pemuda Dayak yang menjadi bahan postingan MooChenk kali ini, adalah sosok anak muda yang keberaniannya patut diacungi jempol dalam urusan buka-bukaan. Ga percaya..??? Lihat aja sendiri videonya.

Perjalanan hidup dengan kronologis yang serba "kebetulan", telah mempertemukan dua pemuda Dayak ini dengan MooChenk. Keinginan Arju Baroto, pelajar SMU kelas 3, dan Imam Wijaya, kru truk angkutan sampah (petugas kebersihan kota Palangkaraya), untuk berkarya dan mengangkat budaya melalui lantunan lagu Dangdut dengan lirik dalam bahasa Dayak, mendorong mereka nekad "buka-bukaan" mengungkapkan keinginan tersebut kepada MooChenk. Saat itu, MooChenk masih bekerja di stasiun televisi lokal, BorneoTV. Dan berkat kepedulian BorneoTV yang memiliki motto "Meretas Budaya Menuju Globalisasi", kedua pemuda inipun mendapat kesempatan untuk tampil sebagai bintang tamu dalam sebuah program tayangan musik.

Keinginan yang membuncah dan tak pernah padam, tidak menghentikan langkah kedua pemuda ini untuk terus berusaha memperkenalkan dan mengangkat budaya melalui lirik lagu Dangdut berbahasa Dayak. Beberapa minggu setelah masa pensiun dini MooChenk dari BorneoTV, kedua pemuda ini kembali mendatangi MooChenk dan meminta bantuan untuk mewujudkan keinginan dan harapan mereka tersebut. Namun sayang, MooChenk bukanlah seorang musisi ataupun pemilik sebuah studio musik yang dapat membantu mereka mewujudkan impian dan cita-cita kedua pemuda Dayak ini. MooChenk hanyalah seorang pejalan kaki di dunia lain, tanpa backpack, dan tidak memiliki pengalaman dan kemampuan di dunia industri musik.

Setelah curhat sana sini, akhirnya, mas Jaenuri, seorang kenalan yang seringkali mengisi acara musik campursari di stasiun TVRI Kalteng, bersedia membantu kami merangkai nada-nada yang akan membalut lirik lagu Dangdut berbahasa Dayak buah cipta Arju Baroto. Dan untuk mengasah kemampuan olah vokal dan cengkok dangdut kedua pemuda ini, mbak Agustine, seorang penyanyi yang cukup senior di panggung Dangdut lokal, bersedia "turun gunung" untuk membagi ilmunya kepada kedua kawan baru MooChenk ini.

Namun, kendala kembali menghampiri. Mengingat lagu-lagu karya Arju ini masih sangat mentah, hanya berupa lirik dan nada-nada dasar saja, maka diperlukan waktu yang cukup untuk membuat aransemen musiknya. Keterbatasan dana tidak memungkinkan bagi kami untuk berlatih secara rutin di studio musik.

Kronologis serba kebetulan kembali menjadi faktor keberuntungan kami. Kepedulian terhadap kegiatan positif anak muda seusia Arju dan Imam (MooChenk juga..., hehe...) dari seorang istri Mayor TNI-AD yang mempunyai hobi musik, membuat kami mendapatkan free pass untuk masuk ke studio musik "dadakan". Ibu muda yang juga berprofesi sebagai pengusaha (supplier) bahan galian tambang ini, mempersilakan kami menggunakan rumah beliau dan keyboard yang ada untuk mengutak-utik nada, mencari harmonisasi, merangkai lirik dan nada, hingga menjadi sebuah lagu Dangdut yang utuh.

Hampir setiap malam selama kurang lebih satu bulan ini, MooChenk bolak-balik ke rumah ibu muda yang lumayan sepi tersebut, jauh dari keramaian kota, untuk ketemuan dengan dua orang pemuda dan seorang musisi yang ada dalam video tadi. Di rumah itulah, kami mengekspresikan hasrat hati yang telah lama terpendam. Mengurai kata demi kata, menjalin nada demi nada, mencoba membuat sebuah harmonisasi dalam lantunan lagu Dangdut dengan lirik dalam bahasa Dayak.

Dengan segala keterbatasan peralatan musik yang ada, akhirnya, 11 lagu Dangdut dan 1 lagu "theme song" Kampanye Pemilu 2009 dengan lirik bahasa Dayak hasil ciptaan Arju Baroto berhasil diaransemen musiknya. Lagu-lagu yang dilantunkan oleh Imam Wijaya dan Arju Baroto tersebut diantaranya berjudul Kawin Tabela, Arjuna Mangumpang, Halimah Gadis Soleh Beriman, Ujan Mandang, Bagetus Janji, Keleh Mimbit Tulak Namuei, Angat Manuah Indu Sangomang, dan theme song Kampanye Pemilu 2009 yang berjudul Manggatang Martabat Bangsa. Masih tersisa lebih dari 20 lagu yang belum selesai diaransir musiknya. Dan akan semakin bertambah dengan daya kreatifitas yang dimiliki oleh Arju Baroto.

Kini, kami sedang berusaha mencari partner/sponsor/produser/studio musik yang bersedia memproduksi lagu-lagu Dangdut dalam lirik bahasa Dayak tersebut ke dalam bentuk album rekaman/video karaoke/video klip.

MooChenk mohon bantuan dan dukungan kawan-kawan blogger, siapa tau ada yang punya kenalan/relasi di bidang industri musik ini, yang memiliki "mata bisnis" untuk mewujudkan impian, cita-cita, dan kerja keras kedua pemuda ini dalam bentuk album rekaman.

Sekedar kritik, saran dan masukan juga tidak akan menyakiti, so... tolong kasih komentarnya untuk postingan ini yaaaa... Makaciiiiih...

Posted in: hiburan,informasi,inspirasi,persahabatan,renungan,video